FTIK Gelar Seminar Nasional Pendidikan Islam
- Kamis, 15 November 2018 15:13
Tulungagung – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung kembali menggelar Seminar Nasional Pendidikan. Kegiatan ini merupakan agenda program kerja FTIK IAIN Tulungagung yang digelar setiap tahun.
Seminar dilaksanakan pada Rabu, 14 November 2018 di Aula Utama Lantai 6 Gedung KH. Arief Mustaqiem Kampus Dakwah dan Peradaban IAIN Tulungagung. Acara yang bertajuk “Pendidikan Islam Menjawab Tantangan Era Disruptif” tersebut menghadirkan tokoh penting dalam dunia pendidikan nasional, yakni Bapak Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. Dengan peserta dari civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung dan perwakilan dari beberapa sekolah di Kab. Tulungagung.
Acara Seminar Nasional Pendidikan Islam FTIK IAIN Tulungagung dimulai dengan sambutan Dekan FTIK IAIN Tulungagung, yakni Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., yang kemudian dilanjutkan sambutan Rektor IAIN Tulungagung, yaitu Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. Dalam sambutannya, Bapak Rektor menyampaikan bahwa beliau sangat berharap kepada seluruh dosen agar dapat mengajarkan sesuatu yang dibutuhkan oleh mahasiswa di masa yang akan datang.
Selanjutnya adalah acara inti Seminar Pendidikan Islam yang disampaikan oleh narasumber utama, yakni Bapak Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, serta dimoderatori oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), yakni Bapak Dr. Ngainun Naim, M.H.I. Dalam presentasinya, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia era Kabinet Indonesia Bersatu yang sekaligus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada era Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut menyampaikan beragam materi mengenai nilai-nilai penting yang perlu diemban seluruh pelaku pendidikan, serta pentingnya inovasi untuk kemajuan bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga memberikan cukup banyak ilustrasi yang berupa kisah inspiratif yang mampu memberikan inspirasi bagi para peserta seminar.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2002—2007 tersebut juga mengemukakan bahwa setiap generasi memiliki tugas kesejarahan sesuai zamannya. Yang penting, ukirlah setiap lembar sejarah dengan prestasi. Beliau juga menyampaikan quote dari El-Hajj Malik El-Shabazz: Malcom X, yaitu Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today. “Jadi, kalau mau menuju masa depan, ya harus punya paspor masa depan. Itu pendidikan. Jadi, Anda semua sudah punya paspor untuk menuju masa depan.”
Mahasiswa IAIN Tulungagung harus memiliki semangat kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Menurut Bapak Mohammad Nuh, tidak ada kesuksesan yang instan. Untuk mencapai sukses, hal yang harus dipegang teguh adalah kesetiaan, penghargaan atau penghormatan, kerja keras, dan siap berinovasi untuk menghadapi perubahan zaman.
Acara yang berlangsung selama lebih dari 2 jam tersebut terasa begitu singkat karena Bapak Mohammad Nuh mampu membawakan materi dengan sangat menarik. Dalam penjelasannya, beliau menyelipkan lagu-lagu yang menggambarkan pesan moral yang sarat makna. Tidak mengherankan, seluruh peserta yang hadir pun tetap antusias menyimak hingga acara berakhir. Akhirnya, acara Seminar Nasional Pendidikan Islam FTIK IAIN Tulungagung pun selesai dan menyisakan pesan mendalam bagi para peserta untuk terus belajar dan lebih bersemangat dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.