Tim Edelweiss UIN SATU Raih Medali Perunggu di National Paper Competition DevICE ICHEVO ITS 2024
- Senin, 07 Oktober 2024 14:50
Tim Edelweiss dari Program Studi Tadris Kimia dan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (FTIK UIN SATU) berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih medali perunggu dalam ajang National Paper Competition DevICE (Development in Industrial Chemical Engineering Expo) ICHEVO ITS 2024. Kompetisi ini merupakan salah satu event paling bergengsi di Indonesia dalam bidang teknik kimia dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Tim Edelweiss UIN SATU berhasil lolos ke babak grand Final setelah melewati serangkaian seleksi yang ketat. Dimulai dari seleksi abstrak yang melibatkan ratusan peserta, Tim Edelweiss kemudian berhasil melaju ke tahap full paper bersama 66 tim lainnya. Dari total full paper yang diseleksi, hanya 9 paper terbaik yang dinyatakan layak untuk maju ke babak Grand Final.
Adapun tim-tim yang berhasil maju ke grand final selain UIN SATU antara lain berasal dari beberapa universitas ternama di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (2 tim), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2 tim), Universitas Gadjah Mada (1 tim), Universitas Sebelas Maret (1 tim), Universitas Negeri Malang (1 tim), dan Universitas Udayana (1 tim). Tim Edelweiss menjadi satu-satunya perwakilan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berhasil melaju hingga babak akhir kompetisi ini. Dengan judul paper "Potensi Fitoremediator Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Kayu Apu (Pistia stratiotes), dan Akar Cendol (Ludwigia adscendens L.) dalam Pengolahan Air Limbah Domestik melalui Studi Kinetika Adsorpsi dan Desorpsi", Tim Edelweiss telah memaparkannya di hadapan dewan juri dengan kajian ilmiah yang mendalam, dengan pembahasan kinetika adsorpsi-desorpsi kimia relevan, dan aplikatif di bidang pengolahan air limbah domestik dan ekonomis.
Pada tanggal 5 Oktober 2024, Tim Edelweiss UIN SATU yang dipimpin oleh Lu’lu’atul Munawaroh (Tadris Kimia) bersama anggota Muhammad Iqbal Maulana (Tadris Biologi) dan Mahda Sofia Nurkamila (Tadris Biologi), di bawah bimbingan dosen Prodi Tadris Kimia FTIK UIN SATU yaitu Rizky Arief Shobirin, M.Si., berkesempatan untuk mempresentasikan penelitian mereka di hadapan dewan juri. Mereka tampil pada urutan kedelapan dan memaparkan hasil penelitian secara komprehensif di depan para dewan juri.
Pengumuman pemenang kompetisi dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2024, setelah serangkaian acara Expo inovasi teknologi NITROPRO ICHEVO ITS 2024 yang juga diikuti oleh siswa/siswi SMA dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut, turut diselenggarakan pula Industrial Chemical Engineering Talkshow (IChETS) yang diramaikan oleh para praktisi terkemuka dari institusi dan perusahaan besar di Indonesia. Beberapa pembicara yang hadir di antaranya adalah Sigit Setyawan, ST. (Cirebon Power), Ir. Samsul Bahri (PT. Ajinomoto Indonesia), Dr. Arif Indro Sultoni, ST., MT. (Surabaya Institute of Standardization and Industrial Services), serta Prof. Dr. Suprapto, DEA. (Guru Besar Teknik Kimia ITS). Talkshow ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi peserta, tetapi juga menginspirasi para mahasiswa untuk terus berinovasi di bidang teknik dan industri kimia.
Pada sesi awarding, Tim Edelweiss UIN SATU berhasil meraih medali perunggu, sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat ketatnya persaingan dari universitas-universitas top di Indonesia. Medali perunggu ini mereka raih bersama tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan hasil kajian dan penelitian mereka sebagai salah satu solusi untuk menjawab permasalahan di multisektoral seperti pertanian dan lingkungan.
Adapun medali emas diraih oleh Universitas Udayana sebagai juara pertama, disusul oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan ITS yang juga mendapatkan medali emas untuk posisi juara kedua dan ketiga dengan penelitian yang sangat inovatif, kontemporer, dan sebagai salah satu solusi pada permasalahan yang ada hingga saat ini. Sementara itu, medali perak diraih oleh Universitas Negeri Malang (UM), ITB, dan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang juga menyajikan hasil penelitian yang tak kalah inovatif dan solutif.
Keberhasilan Tim Edelweiss menjadi satu-satunya tim dari PTKIN di bawah naungan Kementerian Agama RI yang berhasil lolos hingga babak grand final, bersaing dengan universitas negeri ternama lainnya, merupakan bukti bahwa mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mampu bersaing di tingkat nasional dalam ajang ilmiah bergengsi. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi yang solid antara anggota tim dan dosen pembimbing. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkompetisi di ajang-ajang nasional maupun internasional. Selamat kepada Tim Edelweiss UIN SATU atas prestasi yang membanggakan ini, dan semoga kesuksesan ini menjadi langkah awal untuk pencapaian yang lebih besar di masa mendatang. (RAS/adminftik)