Yudisium ke-40 FTIK UIN SATU, Dekan Ingatkan Pentingnya Jiwa Kompetisi untuk Alumni
- Sabtu, 13 Juli 2024 13:24
TULUNGAGUNG - Yudisium Sarjana ke-40 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN SATU Tulungagung digelar pada Kamis siang, 11 Juli 2024 di Aula Gedung Arief Mustaqim lantai 6. Acara turut dihadiri oleh Dekan FTIK Dr. Sutopo, dan segenap jajaran dekanat.
Susunan acara kegiatan ini dimulai dari pembukaan, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars UIN SATU, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. Maryono, M.Pd, pembacaan SK Yudisium oleh Plt Kabag FTIK Dr. H. Muhammad Asrori, sambutan Dekan FTIK dan Rektor UIN SATU.
Tema serangkaian yudisium ke-39 hingga 41 kali ini adalah 'Mengukuhkan Sarjana Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang Berintegritas dan Berdaya Saing dalam Membangun Generasi Emas.'
Pidato perwakilan mahasiswa peserta Yudisium ke-40 kali ini diwakili oleh Putri Titania Dewi.
Putri sapaan akrabnya, menyampaikan kenangan-kenangan yang dihadapi oleh seluruh mahasiswa peserta yudisium di masa pandemi Covid-19.
"Media-media pendukung proses belajar ini menunjukkan bentuk integritas yang kita miliki sebagai kampus dakwah dan peradaban, hingga kita semua sekarang keluar dari kampus ini," terangnya.
Putri juga mewakili seluruh peserta dalam menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen dalam membimbing dan membentuk para sarjana sebagai insan berilmu, berdaya saing tinggi, dan berakhlak mulia.
"Terima kasih karena di UIN SATU kami diajarkan tidak untuk mencari nilai, tetapi menjadi orang yang bernilai dan berilmu," kata dia.
"Semoga hal yang bapak ibu dosen berikan kepada kami menjadi amal jariah untuk bapak dan ibu dosen tercinta," lanjutnya.
Dekan FTIK UIN SATU Dr. Sutopo pada kesempatan ini turut menyambut segenap civitas academica yang hadir dan menyapa seluruh calon sarjana FTIK UIN SATU.
"Yang berbahagia hari ini anak-anakku semuanya, kali ini auranya berbeda dengan yudisium tadi pagi," sapa Pak Dekan.
"Hari ini sangat bersinar wajah saudara, atau mungkin yang kemarin bimbingan lama menunggu pembimbingnya, sekarang sudah bebas," lanjutnya.
Dekan FTIK sempat menyampaikan kabar duka atas wafatnya Ketua Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Achmad Patoni yang termasuk dosen senior di UIN SATU Tulungagung.
Dr. Sutopo juga mengaku bangga atas prestasi mahasiswa yang memiliki tinggi bahkan menyentuh IPK 3,9.
"Peringkat yang disebutkan tadi, akan menjadi sebuah tanggung jawab yang berat juga secara akademik," ungkapnya.
"Bukan kita tidak senang dengan IPK yang tinggi, tetapi bagaimana ke depan saudara bisa berkompetisi dengan alumni-alumni dari luar kampus UIN SATU Tulungagung.
Dekan FTIK UIN SATU juga berpesan kepada seluruh calon wisudawan yang hadir agar selalu bisa menjaga bekal keilmuan yang didapatkan di UIN SATU Tulungagung.
Dosen Tadris Matematika UIN SATU itu menjelaskan pentingnya bagi mahasiswa calon wisudawan yang hadir untuk menempuh studi lanjut dan linear alias sama dengan prodi yang ditempuh saat jenjang S-1.
"Mulai hari ini, saudara saya angkat menjadi duta FTIK meskipun sudah alumni," kata Dr. Sutopo.
Dekan FTIK UIN SATU juga menyampaikan di UIN SATU Tulungagung, khususnya di FTIK memiliki banyak prodi yang berstatus unggul.
"Capaian terakhir, banyak prodi FTIK yang terakreditasi dengan status unggul," jelasnya.
Acara yudisium yang berakhir pada sore hari itu berjalan lancar, seluruh calon wisudawan FTIK UIN SATU diharapkan mampu menjadi generasi emas yang berintegritas, serta berdaya saing. Kegiatan ditutup dengan penyerahan penyandang peringkat terbaik dari masing-masing prodi, sesi foto bersama, dan hiburan.