Direktori  

   

Yudisium ke-39 FTIK UIN SATU Tulungagung, Hadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar

TULUNGAGUNG - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN SATU Tulungagung menyelenggarakan Yudisium Sarjana ke-39 di Aula Gedung Arief Mustaqim lantai 6, Kamis 11 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN SATU Prof. Abdul Aziz, Dekan FTIK Dr. Sutopo, segenap jajaran rektorat dan dekanat serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, yang bertindak sebagai narasumber.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan susunan acara mulai dari, pembukaan, pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan doa oleh Dr. Imam Junaris, pembacaan SK Yudisium oleh Plt Kabag FTIK Muhammad Asrori, sambutan Dekan FTIK dan Rektor UIN SATU, serta orasi ilmiah 'Mengukuhkan Sarjana Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang Berintegritas dan Berdaya Saing dalam Membangun Generasi Emas.'

Dr. Sutopo dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya terhadap mahasiswa yang berprestasi dengan IPK tinggi.

“Ada mahasiswa-mahasiswa yang memiliki prestasi luar biasa dengan IPK Tinggi, poin 3,99,” katanya.

"Bapak Kadin, bapak Adi, anak-anak kita yang memiliki prestasi 3,99 saya yakin secara kualifikasi bagus. Jadi kalau misalkan ke depan mereka melamar di dinas Kabupaten Blitar, saya mohon dengan hormat, mereka-mereka adalah alumni kami semuanya, sehingga jangan diragukan apalagi melihat bapak rektor yang luar biasa," lanjut Dekan FTIK UIN SATU.

Lebih lanjut, Dr. Sutopo berharap agar kerja sama yang terjalin antara UIN SATU dan Pemkab Blitar khususnya jajaran dinas pendidikan terus berlanjut.

"Mudah-mudahan kita selaku mitra di Pemkab Blitar tetap bergandengan tangan dalam rangka kaitannya dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujarnya.

Dr. Sutopo juga memberikan pesan kepada mahasiswa yang hadir dalam dalam kegiatan yudisium kali ini.

"Saya sampaikan kepada adik-adik mahasiswa, tentu saudara di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, saudara sudah berproses dalam rangka untuk mematangkan diri, mendapatkan ilmu dan menambah wawasan saudara," jelasnya.

Sementara, Rektor UIN SATU, Prof. Abdul Aziz, dalam sambutannya, menekankan pentingnya acara yudisium sebagai wujud kesalehan mahasiswa.

"Acara yudisium ini adalah merupakan bentuk saleh dan kesalehahan (saleha .red) mahasiswa, kenapa saya bilang begitu, begitu ada pengumuman yudisium, maka orang tua saudara ini merasa senang, Alhamdulillah anak saya lulus, anak saya tamat," ujarnya.

Ia juga berpesan agar lulusan dengan IPK tinggi mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam soft skills dan hard skills.

"Tunjukkan kepada masyarakat, tunjukkan kepada orang tua, kenyataan apa yang tertulis dan kenyataannya sama, antara soft skills dan hard skills juga sama," katanya.

Adi Andaka, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dalam orasi ilmiahnya kali ini membahas tentang paradigma pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.

"Ki Hajar Dewantara mendeskripsikan pendidikan sebagai upaya kebudayaan yang berasaskan keadaban untuk memberikan dan memajukan tumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh peserta didik yang selaras dengan dunianya," jelas Adi.

Menurut riwayat Ki Hajar Dewantara, dijelaskan bahwa segala alat usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodrat dan keadaan dalam adat istiadat setiap rakyat.

"Ki Hajar Dewantara memberikan saran, agar pendidik menuntun pertumbuhan dan hidup agar bertambah baik, budi pekertinya," lanjut Adi.

Dia menjelaskan pentingnya tujuan pendidikan yakni untuk memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan peserta didik yang selaras dengan alam dan masyarakat.

"Kami terus berupaya meningkatkan pendidikan bagi masyarakat," jelasnya.

Adi Andaka yang juga menyandang gelar profesi sebagai dokter hewan itu turut menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar senantiasa berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas dan merata.

"Ada 299 lembaga kelompok bermain, TK ada 798 lembaga, SD ada 665 lembaga 634 negeri dan 31 swasta, SMP ada 107 dengan 49 yang negeri," lanjutnya.

Kadis Pendidikan Kabupaten Blitar itu turut memperkenalkan program "Sekolah Sak Ngajine" yang telah diadopsi oleh beberapa daerah lain.

"Kami di Kabupaten Blitar memiliki inovasi program 'Sekolah Sak Ngajine', program ini berlaku untuk semua penganut agama," jelasnya.

Ia menambahkan, program ini dilaksanakan dari mulai TK, SD, hingga SMP.

"Sekolah Sak Ngajine menjadi program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dalam meningkatkan implementasi, praktik, penguatan karakter dan keimanan, ketakwaan serta berakhlak mulia melalui kegiatan keagamaan dan moderasi beragama," kata dia.

"Implementasi SSN (bagi muslim .red) dilakukan dengan adanya shalat dhuha rutin, shalat dzuhur rutin, membaca Asmaul Husna, literasi muslim mengenai hafalan dan murajaah," lanjutnya 

Acara yudisium ini berjalan lancar dan penuh semangat, menegaskan komitmen FTIK UIN SATU Tulungagung dalam membangun generasi emas yang berintegritas dan berdaya saing. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan selempang prestasi mahasiswa terbaik dari masing-masing prodi, sesi foto bersama dan hiburan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   
© Tarbiyah IAIN Tulungagung