Pelantikan Pengurus HMJ dan Seminar Peluang Berkarir bagi Lulusan PIAUD “ Mewujudkan Insan PIAUD yang Kaffah”
- Senin, 10 April 2017 15:44
Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ)PIAUD masih tergolong muda bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan IAIN Tulungagung. Jurusan yang baru berdiri tahun 2015 ini menampilkan sesuatu yang berbeda pada acara pelantikan HMJ hari Jum’at, tanggal 07 April 2017melalui kolaborasiacara dengan seminar peluang berkarir yang mengusung tema “Mewujudkan Insan PIAUD yang Kaffah”. Melalui acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang baru dan luas bagi mahasiswa PIAUD agar nantinya mampu bersaing baik dalam lingkup lokal, nasional, bahkan internasional.
Pada acara tersebut ketua Jurusan PIAUD Bunda Luluk Atirotu Zahro memberikan pesan kepada mahasiswa agar nantinya HMJ PIAUD dapat menjadi barometer yang semakin baik tiap tahunnya. Rasa bangga diungkapkan oleh ketua jurusan PIAUD kepada HMJ lama yang merupakan HMJ pertama di jurusan PIAUD yang mampu memberikan persembahan terbaik, tidak hanya dalam bidang keorganisasian mahasiswa namun juga tetap berprestasi secara akademik. Sambutan Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menjadi pemacu dan pengingat mahasiswa untuk bertanggung jawab terhadap amanah yang telah diberikan, serta selalu mengingat bahwa janji yang telah diucapkan akan dimintai pertanggung jawabannya hingga ke akhirat. Appresiasi juga diberikan kepada jurusan PIAUD yang merupakan satu-satunya jurusan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memiliki Mars Jurusan. Mars jurusan PIAUD memiliki makna dan nilai yang tinggi bagi mahasiswa karena liriknya ditulis langsung oleh ketua jurusan PIAUD dan diaransemen dosen PIAUD Bapak Marenda Adhi Setya. Terakhir sebagai pamungkas Wakil Dekan 3 memberikan pesan HMJ sebagai penopang visi misi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan IAIN Tulungagung haruslah memiliki program-program yang dapat mendukung kompetensi jurusan dan pencapaian KKNI.
Oleh Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.
Ada empat hal yang terkait dengan pendidikan “ber-per-adab-an” agar terwujud pendidikan yang didasarkan karater bangsa yang berbudaya.
1. Pendidikan harus beradab.
Agar pendidikan menjadi pendidikan yang beradab, ada hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut adalah pemahaman tentang orientasi pendidikan. Orientasi pendidikan sering dipahami sebagai hal yang sekadar fokus untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) peserta didik. Pemahaman tersebut kurang tepat. Seharusnya, orientasi pendidikan dipahami sebagai hal untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) peserta didik. Hal tersebut disebabkan karena IQ, EQ, dan SQ adalah tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Tiga hal tersebut menjadi dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat. Sebab, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari tiga hal itu dapat menjadi bumerang bagi kesejahteraan dan kebahagian bagi umat manusia. Misalnya, jika prajurit tidak didasari oleh tiga hal itu, mereka akan menyalahgunakan senjata yang mereka miliki sehingga terjadi malafungsi senjata. Agar hal tersebut tidak terjadi juga di semua bidang. Ada empat hal yang harus dilakukan.
a. Stakeholder pendidikan harus menguatkan ESQ
b. Penguatan pendidikan karakter peserta didik yang berbasis Kurikulum 2013 dan kata “beradab”.
c. Penanaman moralitas sosial dan agama yang didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad Saw.
d. Penerapan paradigma holistik dalam merumuskan indikator keberhasilan peserta didik harus dilakukan oleh semua pihak.